BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Susu
merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Disamping
memiliki kadar air yang tinggi, susu juga memiliki pH yang netral dan kaya akan
nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Golongan
mikroorganisme yang umum ditemukan dalam susu adalah bakteri Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri ini memiliki kemampuan dalam memfermentasi susu
menjadi asam susu (asam laktat). Adanya kemampuan dari bakteri Lactobacillus
dan Streptococus ini dalam memfermentasi susu dimanfaatkan sebagai dasar dalam
proses pembuatan yoghurt. Yoghurt merupakan salah atu jenis minuman yang
termasuk dalam minuman penyegar.
Untuk
memperoleh yoghurt dengan kualitas yang baik diperlukan susu yang berkualitas
baik pula. Sus yang berkualitas baik ini berasal dari hewan yang sehat,
mempunyai bau susu yang normal, dan tidak terkontaminasi. Selain itu, kualitas
yoghurt yang baik juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis
bakteri yang diguankan dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan
setelah fermentasi.
B. Tujuan
1. Mampu
mendefinisikan istilah seperti Respirasi anaerob, produk akhir, enzim,
fermentasi, laktosa, dan asam laktat
2. Menjabarkan
bahan mentah (substrat), produk akhir, dan kondisi yang diperlukan bagi bakteri
untuk melakukan respirasi anaerob
3. Menjabarkan
dua factor yang menghambat pertumbuhan bakteri pada suhu
4. Mengetahui
bahwa kekentalan susu disebabkan perubahan pH yang disebabkan oleh bakteri yang
merubah gula menjadi asam laktat
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Fermentasi
merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman beralkohol (bir, anggur,
tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi). Orang
Somaria dan Babilon kuno sudah minum bir sejak 6000 th sebelum masehi. Orang
Mesir sdh membuat adonan Kue Asam sejak th 4000 sebelum masehi .Sedangkan di
Eropa, minuman anggur sudah dikenal jauh dimasa lalu dengan proses fermentasi
Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum Louis Pasteur. Tujuan Fermentasi
adalah untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan
nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik, disamping itu juga
menurunkan zat anti nutrisinya (Darma, 2010).
A. DEFINISI YOGHURT
Yoghurt
atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa
saja, termasuk susu kacang kedelai.
Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Fermentasi gula susu (laktosa)
menghasilkan asam laktat,
yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur
seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Yoghurt sering dijual apa adanya,
bagaimanapun juga rasa buah, vanilla atau coklat juga populer ( www. Artikel sehat.com ).
Yoghurt
dibuat dengan memasukkan bakteri spesifik ke dalam susu di bawah temperatur
yang dikontrol dan kondisi lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula susu alami dan
melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman meningkat menyebabkan
protein susu untuk membuatnya padat. Keasaman meningkat (pH=4-5) juga
menghindari proliferasi bakteri patogen yang potensial. Di AS, untuk
dinamai yoghurt, produk harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.Pada kebanyakan
negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya jika bakteri hidup ada di produk
akhir. Produk yang telah dipasteurisasi, yang tidak punya bakteri hidup,
disebut susu fermentasi (minuman).Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki
rentang hidup yang panjang dan tidak membutuhkan kulkas.Yoghurt kaya akan
protein, beberapa vitamin B, dan mineral yang
penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak
susu darimana ia dibuat. Karena struktur laktosa yoghurt dirusak, maka yoghurt
bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadapsusu. Yoghurt kaya dengan vitamin B ( www.
Wikipedia Indonesia .com ).
Yogurt adalah
susu yang ditambah bakteri lactic dan difermentasikan sehingga rasanya agak
asam. Dijual dengan rasa tawar atau rasa buah-buahan. Dapat dibeli di gerai
susu di pasar swalayan. Simpan selalu yogurt dalam lemari pendingin untuk
menjaga mutunya dan harus habis sekali pakai karena yoghurt tidak tahan lama
setelah kemasannya dibuka. Minuman yogurt sangat baik untuk perut yang tidak
"beres". Selain segar disajikan saat dingin buahnya pun dapat diganti
sesuai selera. Minuman ini bisa dijadikan pilihan sebagai pengganti susu untuk
sarapan. Yogurt buah memiliki kandungan
nutrisi, mineral, vitamin, lemak, dan asam amino ( http://id.wikipedia.org/wiki/yoghurt ).
B. SUSU
Susu biasanya
berarti cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susudari mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat.
Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yoghurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lain untuk konsumsi manusia. Semua
orang di dunia ini membutuhkan susu untuk menopang kehidupannya. Baik dari bayi
sampai orang yang sudah lanjut usia. Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi
dan manfaat.Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sedangkan
untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu
mengandung banyak vitamin dan protein. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan
minum susu. Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik.Tujuan
dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang
berbentuk fermentasi atau biasa disebut dengan nama Yoghurt ( www. Wikipedia
Indonesia )
C. MANFAAT
YOGHURT
Yoghurt
memiliki khasiat bagi kecantikan kulit yaitu sebagai :
1.
Yogurt adalah sumber protein dan kalsium. 10 g. plain yogurt, memenuhi 20%
total protein yang seharusnya dikonsumsi setiap hari. Sedangkan, 8 ons yogurt, mengandung
kalsium 2 kali lebih banyak dibandingkan susu biasa.
2. Yogurt dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Sebab jika rajin minum yogurt, usus menjadi bersih. Akibat pekerjaan
‘bakteri baik’ yang dikandungnya. Pencernaan pun jadi lancar, tubuh pun sehat.
Selain untuk kesehatan tubuh, yogurt juga dikenal baik untuk menjaga kehalusan
kulit. Laktosa yang berasal dari ekstrak ragi, berfungsi sebagai astringent
(penyegar). Rajin meminum yogurt, juga menjadikan kulit tampak halus, lembut
dan tidak kering.
3. Perawatan kulit menggunakan yogurt
ini, juga dapat kita lakukan dari ‘luar’. Penelitian membuktikan, membersihkan
kulit dengan yogurt lebih baik dibanding mandi dengan sabun atau shower gel.
Yogurt tidak membuang pelembap alami yang ada dipermukaan kulit (www.goodget.com)
Manfaat
lain yang juga banyak terdapat dari yogurt adalah :
1.
Mencegah
penimbunan toksin dalam perut
2.
Meningkatkan
fungsi kekebalan sel tubuh, meningkatkan kemampuan sel
3.
Melawan infeksi dengan meningkatkan kekebalan
tubuh
4.
Membantu
mencegah kanker, terutama kanker usus dan kanker vagina
5.
Membantu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah
6.
Enzim
dalam yogurt membantu mengatasi masalah gas dalam perut dan kembung
7.
Membantu
menetralkan asam urat dan mencegah infeksi saluran pencernaan
(http://indocitagro.co.id)
(http://indocitagro.co.id)
Yoghurt memiliki komposisi nutrisi
sebagai berikut:
Senyawa
|
Jumlah
|
Air
|
87,1%
|
Lemak
|
3,9%
|
Protein
|
3,4
%
|
Laktosa
|
4,8%
|
Mineral
|
0,65%
|
enzim,
fosfolipid, vitamin A,B,C
|
0,15
%
|
Dalam proses
fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan bakteri fermentan penghasil
asam laktat, terdiri dari Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus.
Bakteri tersebut berperan sebagai
pembentuk asam, sehingga terbentuk Yoghurt dengan aroma yang khas. Asam yang
terbentuk menyebabkan penggumpalan protein susu dan membantu mengawetkan
yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat menekan pertumbuhan bakteri pembusuk
susu, sehingga yoghurt lebih tahan lama selama masa penyimpanan dibandingkan
susu.
BAB
III
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
a. Bahan
·
Susu sapi segar sebanyak satu liter
·
Biakan murni bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
b. Alat
·
Panci email
·
Kompor atau alat pemanas lainnya
·
pH meter atau kerta pH
·
Panci penangas
·
Erlenmeyer
500 ml
·
Thermometer
·
Pengaduk
kaca
·
Gelas
ukur
·
Kertas
alumunium foil
c. Prosedur
kerja
*
Pembuatan
yoghurt
1.
Panaskan
500 ml susu segar dengan cara memasukkan susu kedalam Erlenmeyer. Kemudian
erlenmeyer ini dimasukkan kedalam panci besar yangtelah berisi iqr (se[erti
mempiatan nasi tim) hingga suhunya kurang lebih 90oC selama 15
menit.
2.
Susu
didinginkan sampai suhu mencapai 45oC, lalu ditambahkan starter Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus
bulgaricus sebanyak 3–5% sedikit demi sedikit sambil diaduk supaya larut.
3.
Campuran diletakkan ke
dalam wadah-wadah steril yang
sudah disiapkan, kemudian tutup dengan
alumunium foil dan diinkubasikan pada suhu
43°C selama 4 jam atau pada suhu kamar selama
18 jam.
4.
Setelah inkubasi selesai,
yoghurt yang dihasilkan segera
didinginkan dalam lemari es atau dipastuerisasikan
pada suhu 65°C selam 30 menit agar
fermentasi tidak terus berlanjut.
5.
Pengamatan dilakukan
dengan melihat harga pH, kandungan asam laktat, rasa, jumlah mikroba, protein,
dan kandungan laktosanya.
6. Jika akan dikonsumsi bisa dicampur dengan sirup atau dengan gula
secukupnya
*
Pembuatan bibit (starter) yoghurt
1.
Campurkan susu segar dan susu bubuk skim
(7,5% dari susu segar) hingga merata.
2.
Panaskan campuran susu tersebut dengan cara
memasukkan susu ke dalam Erlenmeyer. Kemudian, Erlenmeyer ini dimasukkan ke
dalam paci besar yang telah berisi air hingga suhunya kurang lebih 90°C selama
15 menit.
3.
Selanjutnya, dilakukan pendinginan sampa suhu
mencapai kurang lebih 43°C.
4.
Masukkan bibit (starter) sebanyak 3–5%
sedikit demi sedikit sambil diaduk supaya larut.
5.
Tutup dengan alumunium foil, peram
hingga terjadi gumpalan padat pada suhu 43°C selama 4 jam atau pada suhu kamar
selama 18–20 jam.
6.
Setelah pemeraman selesai, simpan dalam
lemari es dan dikeluarkan hanya pada saat digunakan.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
No.
|
Pelakuan
|
Sample
|
|||
|
|
Susu UHT
|
Susu Segar
|
||
|
|
Erlenmeyer
|
Tabung reeaksi
|
Erlenmeyer
|
Tabung reeaksi
|
1
|
pH
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
Bau
|
Asam
|
Asam
|
Asam
|
Asam
|
3
|
Kontaminasi
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Kekentalan
|
Kental
|
Kental
|
Kental
|
Kental
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
Kekentalan susu UHT
pada erlenmeyer
|
|
Kekentalan susu UHT
pada tabung reaksi
|
|
Mikroskopik susu UHT
pada erlenmeyer
|
Gambar
|
Keterangan
|
|
Mikroskopik susu UHT
pada tabung reaksi
|
|
Kekentalan susu segar
pada erlenmeyer
|
|
Kekentalan susu segar
pada tabung reaksi
|
|
Mikroskopis susu segar
pada elenmeyer
|
|
Mikroskopis susu segar
pada tabung reaksi
|
BAB
V
PEMBAHASAN
Salah
satu cara pengolahan dan pengawetan susu yang tertua adalah tehnologi
pengemasan susu dilakukan dengan cara fermentasi. Salah satu produk fermentasi
susu ini adalah yoghurt. Melalui proses fermenatasi ini maka susu akan memiliki
konsitensi berupa pasta atau puding yang mempunyai cita rasa yang spesifik
karena timbulnya senyawa – senyawa yang mudah menguap yang dihasilkan oleh
bakteri stater.
Dalam
proses fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan bakteri fermentan
penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus. Bakteri tersebut berperan sebagai pembentuk asam, sehingga
terbentuk Yoghurt dengan aroma yang khas. Asam yang terbentuk menyebabkan
penggumpalan protein susu dan membantu mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat
juga dapat menekan pertumbuhan bakteri pembusuk susu, sehingga yoghurt lebih
tahan lama selama masa penyimpanan dibandingkan susu.
Lactobacillus
lebih berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan streptococcus lebih berperan
dalam pembentukan cita rasa. Komponen susu yang paling berperan dalam
pembuatan yoghurt adalah laktosa dan kasein. Laktosa yang merupakan
carbohydre susu digunakan sebagai sumber energi
selama pertumbuhan biakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat.
Terbentuknya asam laktat dari hasil fermentasi laktosa menyebabkan keasaman
susu meningkat atau pH menurun, kasein merupakan komponen terbanyak dalam susu
yang sangat peka terhadap asam. Dalam kondisi keasaman yang rendah maka kasein
menjadi tidak stabil sehingga kasein akan terkoaqulasi membentuk padatan yang
disebut yoghurt. Pada umumnya yoghurt yang baik memiliki total asam laktat 0,85
% sampai 0,95 % atau derajat keasaman (pH) 4 – 4,5.
Sangat
penting diperhatikan bahwa saat memasukkan starter, maka suhu susu harus
didinginkan dulu dari suhu saat pemanasan susu yaitu 90oC menjadi
sekitar 45oC-55oC. hal ini sangat penting karena jika
starter dimasukkan pada saat suhu susu masih tinggi sekita 90oC maka
bakteri yang terkandung dalam starter tersebut akan mati sehingga pembuatan
yoghurt akan mengalami kegagalan.
Untuk
memperoleh hasil yoghurt yang baik maka perbandingan penggunaan starter
Thermophylus dan Lactobulgaricus adalah 1:1. Berdasarkan flavornya yoghurt
dibedakan antara lain yang plain (natural), fruit yoghurt dan flavoured
yoghurt. Plain yoghurt memiliki rasa yang sangat asam, oleh karena itu tidak
semua orang menyukainya, yoghurt semacam ini biasanya digunakan untuk campuran
salad. Fruit yoghurt adalah yoghurt yang dicampur buah potongan kecil atau sari
buah, biasanya penambahan buah – buahan sekitar 10 %. Flavoured yoghurt adalah
yoghurt dengan flavoured sintetis dan pewarnamakanan. Untuk jenis ini saat ini
sangatlah digemari dikalangan anak – anak dan remaja.
Kondisi
fermentasi pada pembuatan yoghurt dalam usaha mengembangbiakan kedua stater
inti menuntut kondisi susu yang bebas dari berbagai jenis mikroorganisme yang
lain yang menghambat pertumbuhan kedua jenis starter diatas. Untuk itu proses
pasteurisasi dengan menggunakan kombinasi suhu dan waktu yang tepat sangat
menentukan keberhasilan proses pengolahan yoghurt.
Kombinasi
suhu pasteurisasi ini dapat digunakan sbb:
1.
80oC – 85oC selama 20 menit
2.
85oC – 90oC selama 15 menit
Proses
pembuatan yoghurt.
Tahapan proses
pembuatan yoghurt adalah pemanasan, pendinginan dan pemeraman, bila yoghurt
akan dikonsumsi dalam bentuk flavoured yoghurt, maka tahapan proses dilanjutkan
dengan penambahan gulas ebagai pemanisan dan flavoured, pengemasan dan
pembekuan.
Pemanasan
Pemanasan ini
bertujuan untuk mematikan semua mikroba yang ada pada susu seperti
Mycobacterium tubercolis, micrococcus dll, yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri stater. Disamping itu juga untuk menurunkan kandungan air pada susu
sehingga pada akhirnya akan diperoleh yoghurt dengan konsistensi yang cukup
padat.
Pemanasan
susu ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain sebagai berikut
: Susu dipanaskan pada suhu tinggi (dibawah suhu didih) dalam jangka tertentu
hingga volumenya berkurang menjadi 2/3 dari jumlah semula, patokannya adalah
volume susu (pemanasan tidak sampai mendidih).
1.
Susu dipanaskan dengan menggunakan kombinasi suhu dan waktu sebagai berikut :
85oC
– 90oC selama 10 – 15 menit
80oC
– 85oC selama 15 – 20 menit
•
Pendinginan
Proses ini
bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi bakteri Starter,
pendinginan dikerjakan sampai suhu 50-55 oC, kemudian Setelah
suhu tercapai ditambahkan bakteri starter 2-3 % dari jumlah susu
•
Pemeraman atau Inkubasi
Pemeraman dapat
dilakukan pada suhu 37 derajat C selama 24 jam atau dalam incubator dengan suhu
45 derajat C selama 4-6 jam, Incubasi dihentikan bila telah tercapai keasaman 4
– 4,5. Setelah pemeraman ini biasanya yoghurt bisa langsung dikonsumsi sebagai
plain yoghurt.
Adapun
perbedaan keju swiss, keju cheddar dan keju yogurt adalahsebagai berikut:
Keju
Swiss merupakan keju lokal yang diproduksi di negara Swiss. Swiss hingga saat
ini memproduksi lebih dari 450 jenis keju. Pembuatan keju telah menjadi tradisi
di negara ini selama beratus-ratus tahun. Swiss memiliki tanah yang dipenuhi
dengan rerumputan. Sekitar 80% tanahnya tidak cocok untuk bertani, karena itu
digunakan untuk menggembalakan ternak. Beberapa keju Swiss yang terkenal adalah
Appenzell, Bellelay atau Tête de Moine, Emmental, Fribourgeois, Gruyère,
Saanen, Sapsago, Sbrinz, Vacherin-Fribourgeois. Keju Swiss yang dikenal di
dunia memiliki ciri-ciri yang khas yaitu berwarna kuning pucat, mengandung
sedikit rasa kacang, dan memiliki banyak lubang pada teksturnya. Sebagian besar
keju Swiss dibuat dari susu sapi.
Keju
Swiss yang dikenal memiliki banyak lubang sebenarnya adalah keju Emmental.
lubang-lubang ini terbentuk karena saat setelah melewati proses pematangan,
ketika asam laktat dan asam glutamat mulai hilang, mikroba-mikroba menciptakan
gas karbondioksida. Mikroba tersebut adalah Propionibacteria shermanii atau P.
shermanii. Mikroba ini ditambahkan kedalam susu setelah dihangatkan. P.
shermanii mengonsumsi asam laktat yang dikeluarkan oleh bakteria lain, yaitu
bakteria yang mengubah susu menjadi keju.Mikroba ini lalu bersendawa dan
menyemburkan banyak sekali gas karbondioksida. Gas tersebut tidak dapat
dilepaskan, tetapi menjadi terjebak pada apa yang dikenal sebagai lubang atau
"mata".Keju Swiss yang dimatangkan hanya untuk waktu yang sebentar
saja akan memiliki lubang yang lebih kecil dan memiliki rasa yang lembut. Sedangkan
yang lebih lama proses pematangannya seperti Emmental akan memiliki lubang yang
lebih besar dan rasa yang lebih tegas.
Sedangkan
proses yang khas dalam pembuatan keju cheddar adalah adanya sebuat proses yang
dinamakan cheddaring. Cheddaring adalah tahap tambahan dalam pembuatan keju
Cheddar. Setelah dipanaskan, tahu susu diuleni dengan garam, dipotong
kotak-kotak untuk menghilangkan dadih susu, kemudian disusun dan dibalik. Keju
Cheddar yang keras dan sangat tua (vintage) perlu dimatangkan hingga 15 bulan.
Keju omo perlu disimpan pada temperatur konstan, dan kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan peralatan tambahan. Seperti halnya pembuatan keju di
negara-negara Eropa, gua merupakan tempat ideal untuk pematangan keju. Hingga
kini, beberapa jenis keju Cheddar yang diproduksi di Inggris dimatangkan di
dalam gua di Wookey Hole dan Lembah Cheddar.
Tahu
susu dan dadih susu dipisahkan dengan rennet (enzim kompleks yang secara alami
diproduksi dari lambung anak sapi yang baru lahir). Dalam pembuatan keju Cheddar
vegetarian, enzim yang fungsinya sama diambil dari sumber nonhewani.
Dan
keju yogurt adalah keju yang dibuat dari susu cair murni dengan teknik seperti
pembuatan yogurt namun ditambah susu bubuk full cream sehingga tekstur yogurt
yang dihasilkan menjadi menggumpal hingga jadilah keju yogurt.
BAB
VI
KESIMPULAN
1. Yoghurt atau yogurt, adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat
dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman
beralkohol (bir, anggur, tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape,
tempe, petis, terasi). Lactobacillus lebih berperan dalam pembentukan aroma,
sedangkan streptococcus lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.
2.
Bakteri yang berguna dalam proses
pembuatan yoghurt adalah bakteri Lactobacillus casei;
3.
Yoghurt baik untuk alat pencernaan
karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga secara
otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat di dalam usus;
4.
Meminum yoghurt sangat penting
karena mempunyai beberapa kelebihan bagi kesehatan tubuh , seperti:
a.
Bila dikonsumsi secara rutin bahkan
mampu menghambat kadar kolesterol dalam darah karena yoghurt mengandung bakteriLactobacillus. Lactobacillus berfungsi
menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan
yang kita makan seperti jeroan atau daging.
b. Meningkatkan
daya tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga
secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam usus
kita.
DAFTAR
PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/DIANA_ROCHINTANIAWATI/BIOLOGY_TERAPAN/PEMBUATAN_YOGHURT.pdf
http://biosejati.wordpress.com/2012/04/17/praktikum-membuat-yoghurt/
http://ysuryadi.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-bioteknologi.html
http://bloghusen.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-mikrobiologi.html
http://a-husnul.blogspot.com/2011/12/laporan-hasil-praktikum-yoghurt.html
http://famousfornothing212.blogspot.com/2010/10/laporan-praktikum-mikrobiologi-industri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar