BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai
ciri-ciri : tubuh uniseluler, tidak berklorofil, bereproduksi dengan membelah
diri, habitatnya dimana-mana (tanah, air, udara, dan makhluk hidup),
diameternya 0.1-0.2 um, bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Beberapa
bentuk bakteri yaitu basil, kokus, dan spirilum. Bentuk-bentuk tersebut dapat
menunjukkan karakteristik spesies bakteri, tetapi bergantung pada kondisi
pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan
bakteri (Edukasi, 2008).
Kapang merupakan mikroorganisme eukariot multiseluler dengan
dinding sel berupa kitin, selulosa, atau keduanya, tidak aktif bergerak. Kapang
bereproduksi dan menyebar dengan menggunakan spora. Spora tersebut terdiri dari
dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (forumsain, 2008).
Bakteri dan kapang merupakan kelompok mikroorganisme yang
memilik ukuran yang sangat sulit dan tidak berwarna sehingga diperlukan teknik
untuk melihatnya, yaitu pewarnaan agar terlihat dengan jelas apakah positif
atau negatif. Dengan demikian erlihat struktur fisiologis, morfologisnya. Ntuk
itulah dilakukan praktikum ini
B. Tujuan
1.
Melihat
macam-macam bentuk mikroskopis dari bakteri, kapang, khamir
2.
Mengetahui
perbedaan morfologi bakteri, kapang, dan khamir
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Bakteri
merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai ciri-ciri : tubuh uniseluler,
tidak berklorofil, bereproduksi dengan membelah diri, habitatnya dimana-mana
(tanah, air, udara, dan makhluk hidup), diameternya 0.1-0.2 um, bakteri aktif
bergerak pada kondisi lembab. Beberapa bentuk bakteri yaitu basil, kokus, dan
spirilum. Bentuk-bentuk tersebut dapat menunjukkan karakteristik spesies
bakteri, tetapi bergantung pada kondisi pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium, dan bakteri (Edukasi, 2008).
Ada 3 macam bentuk bakteri yaitu : batang (basil tunggal,
diplobasil, streptobasil, dan palisade), bulat (monokokus, diplokokus,
tetrakokus, sarcina, streptokokus, dan stafilkokus), dan sprilal (spiral dan
vibrio).
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.
Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
2.
Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora
1.
Struktur Dasar Bakteri :
a.
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi
bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif
bila peptidoglikannya tipis).
b.
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
c.
Sitoplasma adalah cairan sel.
d.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma,
tersusun atas protein dan RNA.
e.
Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan
makanan yang dibutuhkan.
2.
Struktur Tambahan Bakteri :
a.
Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel
pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila
lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan
lendir tersusun atas polisakarida dan air.
b.
Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang
atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
c.
Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut
halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri
gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek
daripada pilus.
d.
Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran
plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang
melakukan fotosintesis.
e.
Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan
berfotosintesis.
f.
Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis
bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan
ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan
endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia.
Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri
baru (mapok, 2008).
Beberapa jenis-jenis bakteri antara lain :
Beberapa jenis-jenis bakteri antara lain :
1. Berdasarkan cara memperleh
makanan bakteri dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis
makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain.
b.
Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri
heterotrof.
2. Bakteri autotrofl
bakteri yang dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu:
a.
Bakteri foto autotrof
b.
Bakteri kemoautotrof.
3. Berdasarkan kebutuhan
oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi dua yaitu :
a.
Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan
respirasinya
b.
Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untuk kegiatan
respirasinya.
respirasinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah
: temperatur, kelembaban, sinar matahari, zat kimia, antibiotik, logam berat
dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakter
(vlsm, 2008).
Beberapa peran bakteri dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
Beberapa peran bakteri dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Mahluk
Pengurai/Saprovor.
2. Penghasil Antibiotik.
3. Penghasil Bahan
Pangan
Contohnya :
Asam cuka >> dari
Acetobacter acetil,
Yoghurt >> dari
Lactobacillurs,
Sari kelapa/Nata de
Coco >> dari Acetobacter xylinum
4. Pengikat N2 bebas di
udara:
Bersimbiosis dengan
tanaman Leguminosae (tanaman buah polong)
- Rhizobium
leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter,
Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
5.
Sebagai Patogen
Bakteri patogen
adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
a.
Pada tumbuhan
misalnya:
Xanthomonas citri
>> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia
>> penyebab penyakit busuk daun labu.
b.
Pada hewan
misalnya: Bacillus
antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis
>> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
c.
Pada manusia
misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme
anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok
taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam
filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota (Hibbett et al. 2007).
Habitat kapang sangat
beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung
sumber karbon organik. Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di
dalam ruangan telah banyak diteliti. Kapang tersebut mudah dijumpai pada
bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding
yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar
matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah
Cladosporium, Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa
kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan.
Kapang merupakan
mikroorganisme eukariot multiseluler dengan dinding sel berupa kitin, selulosa,
atau keduanya, tidak aktif bergerak. Kapang bereproduksi dan menyebar dengan
menggunakan spora. Spora tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual
dan spora aseksual (forumsain, 2008). Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil
(diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam
jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).
Gangguan kesehatan
yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran pernapasan. Asma,
alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum
dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang
terhirup (Curtis et al. 2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi
kapang pada saluran pernapasan, atau disebut mikosis. Salah satu penyakit
mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus
Aspergillus pada saluran pernapasan (Soubani & Chandrasekar 2002). Selain
genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium juga
dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip seperti
Aspergillosis (Mazur et al. 2006).
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur
terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa
ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya,
yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast).
Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang
berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan
memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur).
Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval.
Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi.
Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis.
Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide
cultur atauhanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat
dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis.
BAB
III
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
a. Bahan
·
Khamir
(ragi roti)
·
Bakteri
(pada daging)
·
Kapang
(pada tempe)
·
Aquades
b. Alat
mikroskop
|
|
Preparat
|
|
Pipet
|
|
Ose
|
c. Prosedur
kerja
1.
Ambillah
gelas obyek yang bersih, kemudian berilah setetes aquades
2.
Ambillah
obyek (bakteri, kapang, khamir) dengan ose yang telah disterilkan dan
didinginkan, masukkan kedalam tetesan air, ratakan
3.
Tutuplah
dengan gelas penutup yang bersih (hati-hati agar tidak terdapat gelembung
udara)
4.
Pasanglah
preparat yang telah saudara buat itu ke meja preparat mikroskop
5.
Cermin
disetel sehingga didapat sinar yang kuat
6.
Mula-mila
gunakan pembesaran lemah (lensa obyektif dan lensa okuler masing-masing 10x)
denga perlahan-lahan naikkan tubus dengan sekrup kasar sehingga diperoleh
bayangan obyek
7.
Untuk
mendapatkan bayangan yang paling baik, putarlah sekrup halus sampai didapatkan
bayangan yang paling jelas, (jangan menggunakan sekrup kasar). Biasakan melihat
mikroskop dengan lensa mata terbuka)
8.
Bila
saudara menganggap gambar kurang jelas, pakailah obyektif dengan pembesaran
sedang (lensa obyektif 10x diganti dengan lensa obyektif 40x), kerjakan sesuai
dengan urutan penggunaan mikroskop
9.
Bila
diperlukan pengamatan khusus gunakanlah pembesarab kuat (lensa obyektif 100x)
dengan bantuan minyak immersi, tetes gelas penutup pada bagian yang akan
diamati dengan minyak immersi. Putarlah sekrup sampai didapatkan bayangan yang
paling jelas
10. Gambarlah dan amatilah hasil
pengamatan saudara
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
Gambar:
Preparat kapang (pada
tempe)
|
|
Preparat khamir (pada roti)
|
|
Preparat bakteri (pada
daging)
|
BAB
V
PEMBAHASAN
Kapang adalah mikroorganisme yang termaksud dalam anggota
Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi
yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum
Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Morfologi kapang
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan
pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas.
Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spsra
maka akan terbentuk brbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sofat-sifat
kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk
identifikasi dan klasifikasi kapang.
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan
struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau
septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai
inti satu atau lebih,.dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yqang
tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu
ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang
septa.
Sifat fisiologi kapang
Kapang dapat hidup dalam keadaan sekitar yang tidak
menguntungkan bila dibandingkan dengan microbe lainnya. Adapun sifat-sofat
fisiologi kapang antara lain :
Kebutuhan air
Kebanyakan kapang membutuhkan air (aw) minimal untuk
pertumbuhannya dibandinhkan
dengan khamir dan bakteri.
dengan khamir dan bakteri.
Suhu pertumbuhan dan
pH
Semua kapang bersifat aerobic, artinya membutuhkan oksigen
dalam pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH yang luas,
yaitu 2,0-8.5, tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam
atau pH rendah.
Nutrisi
Kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari yang sederhana sampai yang kompleks, kapang mampu memproduksi enzim hidrolitik. Maka dari itu kapang mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pectin, protein atau lipid.
Beberapa jenis kapang:
1. rhizopus
Rhizopus sering
diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti.
Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buah-buahan. Spesies
rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus
nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa
makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus
orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam tempedan oncom hitam.
Ciri-ciri Rhizopus
adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap
jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga
rhizoid, (4) sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak
bulat dan apofisisberbentuk seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola,
(7) pertumbuhannya cepat, membentuk miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya
seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang bersifat heterotalik, dimana
repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda.
2. Aspergillus
Kapang ini mampu
tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi. Aspergillus
orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap
dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin
membentuk sklerotia.
Ciri-cirinya adalah :
(1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas
permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet
atau nonseptat, (4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5)
Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6)
beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 derajat celcius atau lebih, (7)
konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam.
3. Penicillum
Penicillium
menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain itu
digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic penisilin yang
diproduksi oleh Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain
untuk pematangan keju, misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang
konidianya berwarna abu-abu dll.
Ciri-cirinya adalah :
(1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore septet
dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora
berbentuk seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4)
Konodia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5)
konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiry-biruan
atau kecokltan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme
1. Oksigen
Mikroorganisme dapat
diklasifikasikan dari kebutuhan oksigennya. Mikroba aerob membutuhkan oksigen,
sedangkan anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk proses pertumbuhannya. Khamir
(yeast) tumbuh dengan baik apabila terdapat cukup oksigen, tapi beberapa
spesies dapat tumbuh pada kondisi tanpa oksigen. Kapang dapat tumbuh hanya jika
terdapat oksigen, sedangkan bakteri ada yang aerob dan sebagian juga anaerob.
2. Kadar air
Ahli mikrobiologi
menjelaskan efek dari kadar air lingkungan pada mikroba sebagai water activity
(a.w.). Water activity adalah rasio dari tekanan uap air pada larutan dengan
tekanan uap pada air murni pada temperatur dan tekanan yang sama. Larutan yang
homogen mempunyai rasio mendekati 1. Kebanyakan spesies bakteri, yeast dan
kapang membutuhkan nilai a.w. 0.9 – 1 untuk dapat hidup. Tetapi ada juga yang
dapat hidup pada kondisi a.w 0.6 – 0.7.
3. Temperatur
Beberapa mikroba
dapat hidup pada temperatur tinggi, demikian sebaliknya. Psychrophillic dapat
hidup pada temperatur 20 – 30 0C. Spesies mesophillic dapat hidup antara 30 –
40 0C. sedangkan thermophillic dapat hidup pada temperature 45 – 65 0C. bakteri
dapat hidup pada range temperature antara 0 – 90 0C. Yeast dan kapang dapat
dimatikan pada temperature 60 0C selama 15 menit.
4. pH
4. pH
Keasaman dari larutan
gula menentukan mikroba yang dapat tumbuh pada larutan gula. Yeast dan kapang
dapat tumbuh pada pH 2 – 8, sedangkan bakteri sensitif terhadap kondisi pH.
Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 4 – 8, sedangkan beberapa hanya dapat
tumbuh pada pH 6.5 – 7.5.
TUGAS:
1. Gambarlah
dan terangkan fungsi masing-masing bagian dari mikroskopis!
LENSA OKULER,
yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
LENSA OBJEKTIF,
lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk
bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver
untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
TABUNG MIKROSKOP (TUBUS),
tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif
dengan lensa okuler.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR),
makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
MIKROMETER (PEMUTAR HALUS),
pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat,
dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
REVOLVER,
revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara
memutarnya.
REFLEKTOR,
terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor
ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang
yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan
ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka
menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
DIAFRAGMA,
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
KONDENSOR,
kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar
dan di naik turunkan.
MEJA MIKROSKOP,
berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
PENJEPIT KACA,
penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah
bergeser.
LENGAN MIKROSKOP,
berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP,
berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT),
untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
2. Gambarkan
preparat awetan yang saudara amati dan beri keterangan seperlunya!
Bakteri:
Kapang:
Khamir:
3. Gambarlah
masing-masing preparat yang saudara buat, klasifikasikan sesuai dengan
ciri-ciri morfologinya dan bandingkan dengan awetan (yang sejenis)!
a.
Kapang
(pada tempe)
Gambar:
Species : Rhizopus oryzae
Rhizopus sp. yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur
menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga
kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik
tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan
dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau
sub globus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat
gelap sampai hitam bila telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding
halus atau sedikit kasar; spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder;
suhu optimal untuk pertumbuhan 350C, minimal 5-70C dan maksimal 440C.
Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan Rhizopus oryzae termasuk mikroba
heterofermentatif (Kuswanto dan Slamet, 1989).
b.
Khamir (pada roti)
Ciri morfologi khamir: Ukurannya berkisar antara 1-5µm
lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang
memanjang dan berbentuk bola, ditemukan adanya tunas, merupakan bersel satu
tidak berklorofil, tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Khamir
tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat
fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob.
c.
Bakteri
(pada daging)
Ciri morfologi pada daging
(bakteri) : Bentuk bakteri bisa bermacam-macam dan umumnya berukuran 0,5 - 5 mikrometer
BAB
VI
KESIMPULAN
Perbedaan khamir dan kapang:
a.Khamir
Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob. Fase khamir timbul bilaman organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan.
Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob. Fase khamir timbul bilaman organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan.
b.Kapang
Tubuh atau thalus pada kapang terdiri dari dua bagian miselium dan spora. Kapang adalah mikroorganisme aerobik sejati. Bentuk kapang bila organisme merupakan saprofit dalam darah atau dalam medium laboratorium.
Tubuh atau thalus pada kapang terdiri dari dua bagian miselium dan spora. Kapang adalah mikroorganisme aerobik sejati. Bentuk kapang bila organisme merupakan saprofit dalam darah atau dalam medium laboratorium.
Persamaan bakteri, kapang dan khamir:
·
Sama-sama mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu
merubah substrat
·
Tenjadi produk tertentu.
·
Ukurannya dalam mikron(sangat kecil)
·
Mempunyai dinding sel
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar