Rabu, 21 November 2012

morfologi

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai ciri-ciri : tubuh uniseluler, tidak berklorofil, bereproduksi dengan membelah diri, habitatnya dimana-mana (tanah, air, udara, dan makhluk hidup), diameternya 0.1-0.2 um, bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Beberapa bentuk bakteri yaitu basil, kokus, dan spirilum. Bentuk-bentuk tersebut dapat menunjukkan karakteristik spesies bakteri, tetapi bergantung pada kondisi pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan bakteri (Edukasi, 2008).
Kapang merupakan mikroorganisme eukariot multiseluler dengan dinding sel berupa kitin, selulosa, atau keduanya, tidak aktif bergerak. Kapang bereproduksi dan menyebar dengan menggunakan spora. Spora tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (forumsain, 2008).
Bakteri dan kapang merupakan kelompok mikroorganisme yang memilik ukuran yang sangat sulit dan tidak berwarna sehingga diperlukan teknik untuk melihatnya, yaitu pewarnaan agar terlihat dengan jelas apakah positif atau negatif. Dengan demikian erlihat struktur fisiologis, morfologisnya. Ntuk itulah dilakukan praktikum ini
B.   Tujuan
1.    Melihat macam-macam bentuk mikroskopis dari bakteri, kapang, khamir
2.    Mengetahui perbedaan morfologi bakteri, kapang, dan khamir



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang mempunyai ciri-ciri : tubuh uniseluler, tidak berklorofil, bereproduksi dengan membelah diri, habitatnya dimana-mana (tanah, air, udara, dan makhluk hidup), diameternya 0.1-0.2 um, bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Beberapa bentuk bakteri yaitu basil, kokus, dan spirilum. Bentuk-bentuk tersebut dapat menunjukkan karakteristik spesies bakteri, tetapi bergantung pada kondisi pertumbuhannya. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan bakteri (Edukasi, 2008).
Ada 3 macam bentuk bakteri yaitu : batang (basil tunggal, diplobasil, streptobasil, dan palisade), bulat (monokokus, diplokokus, tetrakokus, sarcina, streptokokus, dan stafilkokus), dan sprilal (spiral dan vibrio).
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.    Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
2.    Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora

1.    Struktur Dasar Bakteri :
a.    Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
b.    Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
c.    Sitoplasma adalah cairan sel.
d.    Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
e.    Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

2.    Struktur Tambahan Bakteri :
a.    Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan     lendir tersusun atas polisakarida dan air.
b.    Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
c.    Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel,     pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun     dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
d.    Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen     klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
e.    Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
f.     Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru (mapok, 2008).
Beberapa jenis-jenis bakteri antara lain :
1.    Berdasarkan cara memperleh makanan bakteri dibagi menjadi dua yaitu :
a.    Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain.
b.    Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
2.    Bakteri autotrofl bakteri yang dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu:
a.    Bakteri foto autotrof
b.    Bakteri kemoautotrof.
3.    Berdasarkan kebutuhan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi dua yaitu :
a.    Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
b.    Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untuk kegiatan
respirasinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah : temperatur, kelembaban, sinar matahari, zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakter (vlsm, 2008).
Beberapa peran bakteri dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
1.    Sebagai Mahluk Pengurai/Saprovor.
2.    Penghasil Antibiotik.
3.    Penghasil Bahan Pangan
Contohnya :
Asam cuka >> dari Acetobacter acetil,
Yoghurt >> dari Lactobacillurs,
Sari kelapa/Nata de Coco >> dari Acetobacter xylinum
4.    Pengikat N2 bebas di udara:
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong)
- Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
5.    Sebagai Patogen
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
a.    Pada tumbuhan
misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
b.    Pada hewan
misalnya: Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
c.    Pada manusia
misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota (Hibbett et al. 2007).
Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh pada substrat yang mengandung sumber karbon organik. Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti. Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium, Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh di dalam ruangan.
Kapang merupakan mikroorganisme eukariot multiseluler dengan dinding sel berupa kitin, selulosa, atau keduanya, tidak aktif bergerak. Kapang bereproduksi dan menyebar dengan menggunakan spora. Spora tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (forumsain, 2008). Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1 – 10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).
Gangguan kesehatan yang diakibatkan spora kapang terutama akan menyerang saluran pernapasan. Asma, alergi rinitis, dan sinusitis merupakan gangguan kesehatan yang paling umum dijumpai sebagai hasil kerja sistem imun tubuh yang menyerang spora yang terhirup (Curtis et al. 2004; Mazur et al. 2006). Penyakit lain adalah infeksi kapang pada saluran pernapasan, atau disebut mikosis. Salah satu penyakit mikosis yang umum adalah Aspergillosis, yaitu tumbuhnya kapang dari genus Aspergillus pada saluran pernapasan (Soubani & Chandrasekar 2002). Selain genus Aspergillus, beberapa spesies dari genus Curvularia dan Penicillium juga dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menunjukkan gejala mirip seperti Aspergillosis (Mazur et al. 2006).
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast).
Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval.
Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide cultur atauhanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis.




BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a.    Bahan
·         Khamir (ragi roti)
·         Bakteri (pada daging)
·         Kapang (pada tempe)
·         Aquades
b.    Alat
http://gurungeblog.files.wordpress.com/2008/11/mikroskop_monokular_1.jpg
mikroskop
http://w34.indonetwork.co.id/pdimage/73/734473_alat122.jpg
Preparat
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQBDNm8mkpz57pWB71Rh16n8zyaPPs-YYd07-IWaoP58Pri3amQzcYvXwgG
Pipet
http://labkimia.com/wp-content/gallery/ose/ose.jpg
Ose

c.    Prosedur kerja
1.    Ambillah gelas obyek yang bersih, kemudian berilah setetes aquades
2.    Ambillah obyek (bakteri, kapang, khamir) dengan ose yang telah disterilkan dan didinginkan, masukkan kedalam tetesan air, ratakan
3.    Tutuplah dengan gelas penutup yang bersih (hati-hati agar tidak terdapat gelembung udara)
4.    Pasanglah preparat yang telah saudara buat itu ke meja preparat mikroskop
5.    Cermin disetel sehingga didapat sinar yang kuat
6.    Mula-mila gunakan pembesaran lemah (lensa obyektif dan lensa okuler masing-masing 10x) denga perlahan-lahan naikkan tubus dengan sekrup kasar sehingga diperoleh bayangan obyek
7.    Untuk mendapatkan bayangan yang paling baik, putarlah sekrup halus sampai didapatkan bayangan yang paling jelas, (jangan menggunakan sekrup kasar). Biasakan melihat mikroskop dengan lensa mata terbuka)
8.    Bila saudara menganggap gambar kurang jelas, pakailah obyektif dengan pembesaran sedang (lensa obyektif 10x diganti dengan lensa obyektif 40x), kerjakan sesuai dengan urutan penggunaan mikroskop
9.    Bila diperlukan pengamatan khusus gunakanlah pembesarab kuat (lensa obyektif 100x) dengan bantuan minyak immersi, tetes gelas penutup pada bagian yang akan diamati dengan minyak immersi. Putarlah sekrup sampai didapatkan bayangan yang paling jelas
10.  Gambarlah dan amatilah hasil pengamatan saudara



BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Gambar:
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/kapang.jpg 
Preparat kapang (pada tempe)
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/khamir.jpg
Preparat khamir (pada roti)
http://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/microorganism-bacteria-httpwww-treehugger-commicroorganism-bacteria.jpg
Preparat bakteri (pada daging)



BAB V
PEMBAHASAN

Kapang adalah mikroorganisme yang termaksud dalam anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang (Inggris: mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur) yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes.
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Morfologi kapang
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah momproduksi spsra maka akan terbentuk brbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sofat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang.
Kapang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa tidak bersekat atau nonseptat dan hifa bersekat atau septet yang membagi hifa dalam mangan-mangan, dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih,.dinding penyekat pada kapang disebut dengan septum yqang tidak bertutup rapat sehingga sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya. Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septa.
Sifat fisiologi kapang
Kapang dapat hidup dalam keadaan sekitar yang tidak menguntungkan bila dibandingkan dengan microbe lainnya. Adapun sifat-sofat fisiologi kapang antara lain :
Kebutuhan air
Kebanyakan kapang membutuhkan air (aw) minimal untuk pertumbuhannya dibandinhkan
dengan khamir dan bakteri.
Suhu pertumbuhan dan pH
Semua kapang bersifat aerobic, artinya membutuhkan oksigen dalam pertumbuhannya. Kebanyakan kapang dapat tumbuh baik pada pH yang luas, yaitu 2,0-8.5, tetapi biasanya pertumbuhannya akan baik bila pada kondisi asam atau pH rendah.

Nutrisi

Kapang dapat menggunakan berbagai komponen makanan, dari yang sederhana sampai yang kompleks, kapang mampu memproduksi enzim hidrolitik. Maka dari itu kapang mampu tumbuh pada bahan yang mengandung pati, pectin, protein atau lipid.
Beberapa jenis kapang:
1.    rhizopus
Rhizopus sering diebut kapangoti karena sering tumbuh dan menyebabkan kerusakan pada roti. Selain itu kapang ini jugatumbuh pada sayuran, dan buah-buahan. Spesies rhizopus yang umum ditemukan pada roti yaitu rhizopus stoloniferdan Rhizopus nigricans. Selain merusak makanan sebagian Rhizopus diguaka untuk beberapa makanan fermentasi tradisional seperti, Rhizopus oligosporus dan Rhzopus orizaeyang digunakan dalam pembuatan berbagai macam tempedan oncom hitam.
Ciri-ciri Rhizopus adalah: (1) Hifa nonseptat, (2) mempunyai stolon dan rhizoid yang wananya gelap jik sudah tua, (3) Sporangiopora tumbuh pada noda dimana terbentuk juga rhizoid, (4) sporangia biasanya besar dan berwarna hitam, (5) kolumela agak bulat dan apofisisberbentuk seerti cangkir, (6) tidak mempunyai sporangiola, (7) pertumbuhannya cepat, membentuk miselium seperti kapas, (8) Pertumbuhannya seksual dengan membentuk Zigospora, (9) kapang bersifat heterotalik, dimana repoduksi seksual membutuhkan dua talus yang berbeda.
2.    Aspergillus
Kapang ini mampu tumbuh baik pada substrat dengan konsentrasi gula dan garam tinggi. Aspergillus orizae digunakan dalam fermentasi makanan tahap pertama dalam pembuatan kecap dan tauco. Konidia kelompok ini berwarna kuning sampai hiju, atau mungkin membentuk sklerotia.
Ciri-cirinya adalah : (1) Hifa septatdan miselium bercaban, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan umumnya hifa fertile, (2) koloni berkelompok, (3) konidiofora septet atau nonseptat, (4) Konidiopora membengkak membentuk vesikel pada ujungnya, (5) Sterigmata atau fialida biasanya sederhana, berwarna atau tidak berwarna, (6) beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 37 derajat celcius atau lebih, (7) konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat atau hitam.
3.    Penicillum
Penicillium menyebabkan kerusakan pada bahan sayuran,buah-buahan, dan serelia. Selain itu digunkan untuk industri,misalkan memproduksi antibiotic penisilin yang diproduksi oleh Penicillium notatum dan Penicillium chysogenum. Kegunaan lain untuk pematangan keju, misalnya keju camembert oleh Penicillium camemberti yang konidianya berwarna abu-abu dll.
Ciri-cirinya adalah : (1) hifa septet, miselium bercabang biasanya berwarna, (2) konidiopore septet dan muncul bercabang atu tidak bercabang, (3) kepla yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigma atau fialidamuncul dalam kelompok, (4) Konodia membentuk rantai karena muncul satu persatu dari sterigmata, (5) konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kebiry-biruan atau kecokltan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme 
1. Oksigen
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan dari kebutuhan oksigennya. Mikroba aerob membutuhkan oksigen, sedangkan anaerob tidak membutuhkan oksigen untuk proses pertumbuhannya. Khamir (yeast) tumbuh dengan baik apabila terdapat cukup oksigen, tapi beberapa spesies dapat tumbuh pada kondisi tanpa oksigen. Kapang dapat tumbuh hanya jika terdapat oksigen, sedangkan bakteri ada yang aerob dan sebagian juga anaerob.
2. Kadar air
Ahli mikrobiologi menjelaskan efek dari kadar air lingkungan pada mikroba sebagai water activity (a.w.). Water activity adalah rasio dari tekanan uap air pada larutan dengan tekanan uap pada air murni pada temperatur dan tekanan yang sama. Larutan yang homogen mempunyai rasio mendekati 1. Kebanyakan spesies bakteri, yeast dan kapang membutuhkan nilai a.w. 0.9 – 1 untuk dapat hidup. Tetapi ada juga yang dapat hidup pada kondisi a.w 0.6 – 0.7.
3. Temperatur
Beberapa mikroba dapat hidup pada temperatur tinggi, demikian sebaliknya. Psychrophillic dapat hidup pada temperatur 20 – 30 0C. Spesies mesophillic dapat hidup antara 30 – 40 0C. sedangkan thermophillic dapat hidup pada temperature 45 – 65 0C. bakteri dapat hidup pada range temperature antara 0 – 90 0C. Yeast dan kapang dapat dimatikan pada temperature 60 0C selama 15 menit.
4. pH
Keasaman dari larutan gula menentukan mikroba yang dapat tumbuh pada larutan gula. Yeast dan kapang dapat tumbuh pada pH 2 – 8, sedangkan bakteri sensitif terhadap kondisi pH. Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 4 – 8, sedangkan beberapa hanya dapat tumbuh pada pH 6.5 – 7.5.
TUGAS:
1.    Gambarlah dan terangkan fungsi masing-masing bagian dari mikroskopis!
http://sulistyaindriani.files.wordpress.com/2010/07/mikroskop3.jpg
LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

2.    Gambarkan preparat awetan yang saudara amati dan beri keterangan seperlunya!
Bakteri:
http://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/microorganism-bacteria-httpwww-treehugger-commicroorganism-bacteria.jpg                  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHU0Gcp1aDUnztWXPlARLBkpV9lw5u-UCb5vbTNlnOi2sGLnK8g8TLwa3H56QoRar-bM-S1-wu8gVWLjGlWBbex_xKIAZuDJroMcfQDcXMOr6dgPTUv2supxPRDr7rwn3UQH5UkB9c0Co/s1600/a.bakteri.jpg
Kapang:
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/kapang.jpg       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZZb2ZXiBYS9Pqe4uoZvtQ1kcoHQ_tVu_guHlzoGovHn8hiCH0_w2c9W2Hte7ClMGa3881hn28pSooPNDLhlhTCjTN7pLKGuWv_6HSck0t4DTKAdOELkrvCKCdLFsNSmfiigRkPcXlWtM/s320/Rhizopus-spp.jpg
Khamir:
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/khamir.jpg  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUbH3_RorgfQI3pE9BjMcIpq7yr3LNKGMcGZU1x5bJoOTGre4N50n9RP3_oTlwkHMbr4aNOOmMbKdsjC-zhNOMWY70RjS-pWvq8_0nmzRs8DSheJIGXL9TD_rTFZq1HJq7yoJg6ChY-qA/s400/sacharomyces%252Bcerevisae.jpg
3.    Gambarlah masing-masing preparat yang saudara buat, klasifikasikan sesuai dengan ciri-ciri morfologinya dan bandingkan dengan awetan (yang sejenis)!
a.    Kapang (pada tempe)
Gambar:
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/kapang.jpg
Species : Rhizopus oryzae
Rhizopus sp. yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan dinding berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam bila telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar; spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder; suhu optimal untuk pertumbuhan 350C, minimal 5-70C dan maksimal 440C. Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan Rhizopus oryzae termasuk mikroba heterofermentatif (Kuswanto dan Slamet, 1989).
b.    Khamir (pada roti)
http://aguskrisnoblog.files.wordpress.com/2011/01/khamir.jpg
Ciri morfologi khamir: Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola, ditemukan adanya tunas, merupakan bersel satu tidak berklorofil, tumbuh baik pada suhu 30oC dan pH 4,8. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob.
c.    Bakteri (pada daging)
http://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/microorganism-bacteria-httpwww-treehugger-commicroorganism-bacteria.jpg
Ciri morfologi pada daging (bakteri) : Bentuk bakteri bisa bermacam-macam dan umumnya berukuran 0,5 - 5 mikrometer



BAB VI
KESIMPULAN
Perbedaan khamir dan kapang:
a.Khamir
Ukurannya berkisar antara 1-5µm lebarnya dan panjangnya 5-30µm. Biasanya berbentuk telur, tetapi ada yang memanjang dan berbentuk bola. Khamir tidak dilengkapi flagelus atau organ penggerak lainnya. Khamir bersifat fakultatif dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob. Fase khamir timbul bilaman organisme itu hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan.
b.Kapang
Tubuh atau thalus pada kapang terdiri dari dua bagian miselium dan spora. Kapang adalah mikroorganisme aerobik sejati. Bentuk kapang bila organisme merupakan saprofit dalam darah atau dalam medium laboratorium.

Persamaan bakteri, kapang dan khamir:
·         Sama-sama mampu menghasilkan suatu enzim tertentu, yang mampu merubah substrat
·         Tenjadi produk tertentu.
·         Ukurannya dalam mikron(sangat kecil)
·         Mempunyai dinding sel
DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar