Rabu, 21 November 2012

perhitungan jumlah mikroba

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pertumbuhan microorganism terdiri dari beberapa fase yaitu fase adaptasi, pertumbuhan awal, partum,buhan, logaritmik, pertumbuhan lambat, pertumbuhan lambat (stationer), menuju kematian, serta fase kematian. Factor- factor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah nutrien, air, pH, suhu dan oksigen.
Suatu sampel yang diperkirakan mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per g, atau per cm permukaan, memerlukan perlakuan pngenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah 30-300. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloni dapat di hitung sebagai satu koloni dan suatu dertan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satu koloni.
B.   Tujuan
Menghitung jumlah mikroba dengan metode hitung cawan secara Pour Plate da Spread Plate.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah penambahan secara teratur sumua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tungga (uniseluler), pembelahan atau perbanyakan sel merupakan pertambhan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan pertambahan jumalh individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan atau bertamvah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan mikroba harus dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006).
Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu. Pertumbuhan mikroba dalam suatu mediaum mengalami fase-fase yan berbeda, yang  berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak diamati pada kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematian dipercepat dengan penambahan zat kimia toksik, panas atau radiasi (Sofa, 2008).
Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
Menurut Tarigan (1998) kebutuhan mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: kebutuhab fisik dan kebutuhan kimiawi tau kemis. Aspek-aspek fisik dapat mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air, sumber karbon, nitrigen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hastuti (2007) bahwa terdapat beberapa faktor abiotik yang dapat mempengaruh pertumbuhan bakteri, antara lain: suhu, cahaya, pH, Aw dan nutrisi. Apabila difaktor-faktor abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Pertumbuhan bakteri juga dapat terganggu apabila kondisi fisiko kimia tidak memenuhi syarat. Selain dari faktor fisiko kimia, pertumbuhan bakteri juga dapat terganggu dengan kehadiran mikroba lainnya yang bersifat inhibitor, contohnya adalah jaur. Jamur antagonis akan menghambat pertumbuhan koloni bakteri dengan membentuk zona antibiotis atau mematikan secara langsung dengan cara menyelimuti pertumbuhan koloni pathogen (Bustamam, 2006).




BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a.    Bahan
·         Air tahu
·         Air selokan
·         Air sayur
·         Lacto
b.    Alat
Gambar alat
Nama alat
http://www.labnews.co.uk/wp-content/uploads/2006/09/Colony-Counter-web.jpg
Colony counter
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw_-bHxCUxO5Lh_UQ1NDWebd1zGGD2QVsFCMFgRhyrxvv_S8Mvip3tsGTiSwzbCBjoAXLhkvaWY88vYeeR-dDMmC8Ws8QSpbWmIO-hqBc2ayL4hR1Mgt32bo7EP6SEKxpbbDKOmFbM2nss/s1600/mikro_pipet.jpg
Mikro pipet
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimRKF9z7XisQNz2oQxd6E14itbachFFxpygL9KzvRflsFBSFsfRnWIbMb2O2jRLuPyCbNGRXgHPCmMJPUUZox1Rslf8TssLPK0JHkgZ4G8keR61ES3Wm0u0tCwDHM6LJ2vMlEOJCnuMoUO/s200/petri-dish-green-project-lg.jpg
Cawan petridish
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgpME9xIKzSIB7gCJhq1dfDe3U2NXJIahWjdRFaCN6wpuPCcn5uhKdr51a9_E2WszR3GEszUZ8LUaET8yF4o4T7F_tFnhYfd1G-6cMZsNFNPmpGSue4v73wbWzJlTNIYWV6lHKAKeMRg9m/s200/tabung-reaksi.jpg
Tabung reaksi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMXqukDhsHa_9KYroLFC2x12yaHhKmCxc31kdBJMFvimSPIdt83CuoO2lbEp1XsnXTu1IEK__oUvrianNQBSJ6u29pfbQ9f8NtKOyfQktb6ecxktTanFBka5X91lwCX26ti1wVobPYJP8/s320/clip_image050.jpg
Pipet

c.    Prosedur kerja
Metode Tuang (Pour Plate)
1.    Dari pengenceran yang dikehendaki, sebanyak 1 ml atau 0,1 ml larutan tersebut, pipet kedalam cawan petri menggunakan mikropipet
2.    Kemuan ke dalam cawan tersebut dimasukkan agar cair steril yang telah didinginkan samai 47 – 50oC sebanyak 15 – 20 ml.
3.    Segera setelah penuangan agar, cawan petri digerakkan diatas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel-sel mikroba secara merata (gerakan melingkar atau gerakan seperti angka delapan)
4.    Setelah agar memadat, cawan-cawan tersebut dapat diinkubasi didalam inkubator pada suhu dan waktu tertentu dengan posisi terbalik.
5.    Setelah akhir masa inkubasi, koloni yang terbentuk dihitung. Perhitungan jumlah koloni dapat dilakukan menggunakan “Queebe Colony Counter)
Metode Permukaan (Spread Plate)
1.    Agar steril dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan membeku
2.    Dari pengenceran yang dikehendaki, sebanyak 0,1 ml larutan tersebut dipipet pada permukaan agar menggunakan mikropipet
3.    Sebuah batang gelas melengkung (hocky stick) dicelupkan ke dalam alkohol 95% dan dipijarkan sehingga alkohol habis terbakar. Seteah dingin batang gelas tersebut digunakan untuk meratakan contoh diatas medium agar dengan cara memutarkan cawan petri diatas meja
4.    Selanjutnya inkubasi dan perhitungan koloni dilakukan pada metode tuang
Jumlah koloni dapat dihitung sebagai berikut:

Koloni per ml atau per gr = jumlah koloni per cawan  x
 
                 1_______
                                                                                        Faktor pengencer
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Kelompok
Kultur
10-3
10-4
A & H
Air selokan
152
60
B & I
Air tahu
210
46
C & J
Air sayur
143
31
D & K
Lacto
484
171
E & L
Air selokan
174
44
F & M
Air tahu
217
28
G & N
Air sayur
55
10



BAB V
PEMBAHASAN
Mikroba seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi, dan mengidentifikasi mikroba. Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya. Ada ikroba yan bisa hidup hanya pada media yang mengabdung sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
Di dalam mikrobiologi, media diartikan sebagai bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhakan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Selain itu, media juga dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologi dan biokimia, serta perhitungan jumlah mikroorganisme. Ada berbagai macam jenis media pertumbuhan mikroba. Berdasarkan sumbernya, media dibagi atas dua yaitu nedia sintetik dan media alami.
Dalam percobaan ini, medium yang digunakan adalah media NB, EMB, SSA. Media agar adalah media yang umum digunakan untuk menmbuhkan bakteri, dukarenakan sifatnya yang dapat menumbuhkan banyak bakteri.
Telah diketahui bersama, pertumbuhan mikroba dalah peningkatan jumlah sel dan bukan peningkatan ukuran sel. Pertumbuhan mikroba untuk kondisi normal dapat diukur dengan rumus log10 jumlah sel. Dari rumus tersebut dapat pula ditentukan jumlah generasi yang ada dan waktu generasi pertumbuhan bakteri.

Number of generation =
 
                                       log number of cell (end) – log number of cell (beginning)
                                                                       0,301

= 21 nimutes/generation
 

Generatio time=
 
        60 min x hours_____
                                             Number or generation



Rumus ini berlaku untuk pertumbuhan bakteri yang normal, atau tidak adanya kesalahan dalam prosedur pengembangbiakan, dan mengikuti kurva
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiibpAtfGPFaM1XJBcVym8L-aep6LXhYApABkNvYAJilxh2jZvN__EvbTEhyB9tAYtGVPMHqFzczY5urznvXafjfx7tbZGegVJirMKF2nk1wCPatFc4s7WqXXTsQPup3Iz0DnKyhWHrgZ_b/s1600/kurva.jpg
Koloni bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri. Penghitungan suatu koloni dapat dilakukan dengan metode pour plate (hitung cawan). Untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni bakteri digunakan alat yang biasa disebut Colony Counter. Pada alat Colony Counter, penghitungan jumlah koloni bakteri dipermudah dengan adanya counter electronic. Dengan adanya counter tersebut peneliti tinggal menandai koloni bakteri yang dihitung dengan menggunakan pen yang terhubung dengan counter.
BAB VII
KESIMPULAN
*        Jumlah sel mikroba yang tumbuh dalam suatu cawan sangat bergantug pada jumlah generasi yang ada da waktu generasi bakteri tertentu, sehingga pengamat harus megetahui waktu generasi bakteri yang ia biakan agar dapat memprediksi jumlah sel bakteri yang baik
*        Pertumbuhan diartikan sebagai penambahn atau dapat dihubungkan dengan penambahan ukuran, jumlah bobot, massa, dan banyak parameter lainnya dari suatu bentuk hidup.
*        Fase-fase pertumbuhan bakteri
- Fase adaptasi
- Fase pertumbuhan logaritmik
- Fase pertumbuhan awal
- Fase pertumbuhan tetap
- Fase menuju kematian
- Fase kematian
*        Factor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
- Suhu
- Bahan bentuk gas
- Tekanan osmotic
- Pengeringan
- Keadaan ektim dingin
- Efek ion
- Efek radiasi
*        Syarat perhitungan bakteri
- Jumlah koloni yang akan dihitung harus dapat dihitung
- Jumlah koloni antara 30-300
- Melihat jumlah pengenceran karena semakin tinggi pengnceran maka sedikit jumlah mikroba sehingga jumlah koloni dapat dihitung



DAFTAR PUSTAKA









1 komentar: