BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pertumbuhan didefinisikan sebagai
pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pertumbuhan
microorganism terdiri dari beberapa fase yaitu fase adaptasi, pertumbuhan awal,
partum,buhan, logaritmik, pertumbuhan lambat, pertumbuhan lambat (stationer),
menuju kematian, serta fase kematian. Factor- factor yang mempengaruhi
pertumbuhan adalah nutrien, air, pH, suhu dan oksigen.
Suatu sampel yang diperkirakan
mengandung lebih dari 300 sel mikroba per ml, per g, atau per cm permukaan,
memerlukan perlakuan pngenceran sebelum ditumbuhkan pada medium agar di dalam
cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk koloni pada cawan
tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung, dimana jumlah yang terbaik adalah
30-300. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan
koloni yang besar dimana jumlah koloni dapat di hitung sebagai satu koloni dan
suatu dertan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung
sebagai satu koloni.
B. Tujuan
Menghitung jumlah
mikroba dengan metode hitung cawan secara Pour Plate da Spread Plate.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pertumbuhan adalah penambahan secara
teratur sumua komponen sel suatu jasad. Pembelahan sel adalah hasil dari
pertumbuhan sel. Pada jasad bersel tungga (uniseluler), pembelahan atau
perbanyakan sel merupakan pertambhan jumlah individu. Misalnya pembelahan sel
pada bakteri akan menghasilkan pertambahan jumlah sel bakteri itu sendiri. Pada
jasad bersel banyak (multiseluler), pembelahan sel tidak menghasilkan
pertambahan jumalh individunya, tetapi hanya merupakan pembentukan jaringan
atau bertamvah besar jasadnya. Dalam membahas pertumbuhan mikroba harus
dibedakan antara pertumbuhan masing-masing individu sel dan pertumbuhan
kelompok sel atau pertumbuhan populasi (Suharjono, 2006).
Kecepatan pertumbuhan merupakan
perubahan jumlah atau massa sel per unit waktu. Pertumbuhan mikroba dalam suatu
mediaum mengalami fase-fase yan berbeda, yang
berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase
stasioner dan fase kematian. Pada fase kematian eksponensial tidak diamati pada
kondisi umum pertumbuhan kultur bakteri, kecuali bila kematian dipercepat dengan
penambahan zat kimia toksik, panas atau radiasi (Sofa, 2008).
Menurut Darkuni (2001) pertumbuhan
bakteri pada umumnya akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pengaruh faktor
ini akan memberikan gambaran yang memperlihatkan peningkatan jumlah sel yang berbeda
dan pada akhirnya memberikan gambaran pula terhadap kurva pertumbuhannya.
Menurut Tarigan (1998) kebutuhan
mikroorganisme untuk pertumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
kebutuhab fisik dan kebutuhan kimiawi tau kemis. Aspek-aspek fisik dapat
mencakup suhu, pH dan tekanan osmotik. Sedangkan kebutuhan kemis meliputi air,
sumber karbon, nitrigen oksigen, mineral-mineral dan faktor penumbuh.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hastuti
(2007) bahwa terdapat beberapa faktor abiotik yang dapat mempengaruh
pertumbuhan bakteri, antara lain: suhu, cahaya, pH, Aw dan nutrisi. Apabila
difaktor-faktor abiotik tersebut memenuhi syarat, sehingga optimum untuk
pertumbuhan bakteri, maka bakteri dapat tumbuh dan berkembang biak. Pertumbuhan
bakteri juga dapat terganggu apabila kondisi fisiko kimia tidak memenuhi
syarat. Selain dari faktor fisiko kimia, pertumbuhan bakteri juga dapat
terganggu dengan kehadiran mikroba lainnya yang bersifat inhibitor, contohnya
adalah jaur. Jamur antagonis akan menghambat pertumbuhan koloni bakteri dengan
membentuk zona antibiotis atau mematikan secara langsung dengan cara
menyelimuti pertumbuhan koloni pathogen (Bustamam, 2006).
BAB
III
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
a. Bahan
·
Air tahu
·
Air selokan
·
Air sayur
·
Lacto
b. Alat
Gambar alat
|
Nama alat
|
Colony
counter
|
|
Mikro pipet
|
|
Cawan
petridish
|
|
Tabung
reaksi
|
|
Pipet
|
c. Prosedur
kerja
Metode
Tuang (Pour Plate)
1.
Dari
pengenceran yang dikehendaki, sebanyak 1 ml atau 0,1 ml larutan tersebut, pipet
kedalam cawan petri menggunakan mikropipet
2.
Kemuan
ke dalam cawan tersebut dimasukkan agar cair steril yang telah didinginkan
samai 47 – 50oC sebanyak 15 – 20 ml.
3.
Segera
setelah penuangan agar, cawan petri digerakkan diatas meja secara hati-hati
untuk menyebarkan sel-sel mikroba secara merata (gerakan melingkar atau gerakan
seperti angka delapan)
4.
Setelah
agar memadat, cawan-cawan tersebut dapat diinkubasi didalam inkubator pada suhu
dan waktu tertentu dengan posisi terbalik.
5.
Setelah
akhir masa inkubasi, koloni yang terbentuk dihitung. Perhitungan jumlah koloni
dapat dilakukan menggunakan “Queebe Colony Counter)
Metode
Permukaan (Spread Plate)
1.
Agar
steril dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan membeku
2.
Dari
pengenceran yang dikehendaki, sebanyak 0,1 ml larutan tersebut dipipet pada
permukaan agar menggunakan mikropipet
3.
Sebuah
batang gelas melengkung (hocky stick) dicelupkan ke dalam alkohol 95% dan
dipijarkan sehingga alkohol habis terbakar. Seteah dingin batang gelas tersebut
digunakan untuk meratakan contoh diatas medium agar dengan cara memutarkan
cawan petri diatas meja
4. Selanjutnya inkubasi dan perhitungan
koloni dilakukan pada metode tuang
Jumlah koloni
dapat dihitung sebagai berikut:
|
Faktor
pengencer
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
Kelompok
|
Kultur
|
10-3
|
10-4
|
A
& H
|
Air selokan
|
152
|
60
|
B
& I
|
Air tahu
|
210
|
46
|
C
& J
|
Air sayur
|
143
|
31
|
D
& K
|
Lacto
|
484
|
171
|
E
& L
|
Air selokan
|
174
|
44
|
F
& M
|
Air tahu
|
217
|
28
|
G
& N
|
Air sayur
|
55
|
10
|
BAB
V
PEMBAHASAN
Mikroba
seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi pertumbuhan. Pengetahuan akan
nutrisi pertumbuhan ini akan membantu di dalam mengkultivasi, mengisolasi, dan mengidentifikasi
mikroba. Mikroba memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda di dalam
persyaratan pertumbuhannya. Ada ikroba yan bisa hidup hanya pada media yang
mengabdung sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup dan seterusnya.
Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah yang menyebabkan
bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan mikroba.
Di
dalam mikrobiologi, media diartikan sebagai bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhakan
mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Selain itu, media juga dapat digunakan
untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologi dan biokimia, serta
perhitungan jumlah mikroorganisme. Ada berbagai macam jenis media pertumbuhan
mikroba. Berdasarkan sumbernya, media dibagi atas dua yaitu nedia sintetik dan
media alami.
Dalam
percobaan ini, medium yang digunakan adalah media NB, EMB, SSA. Media agar
adalah media yang umum digunakan untuk menmbuhkan bakteri, dukarenakan sifatnya
yang dapat menumbuhkan banyak bakteri.
Telah
diketahui bersama, pertumbuhan mikroba dalah peningkatan jumlah sel dan bukan
peningkatan ukuran sel. Pertumbuhan mikroba untuk kondisi normal dapat diukur
dengan rumus log10 jumlah sel. Dari rumus tersebut dapat
pula ditentukan jumlah generasi yang ada dan waktu generasi pertumbuhan
bakteri.
|
0,301
|
|
Number or generation
Rumus ini
berlaku untuk pertumbuhan bakteri yang normal, atau tidak adanya kesalahan
dalam prosedur pengembangbiakan, dan mengikuti kurva
Koloni
bakteri adalah sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sejenis yang mengelompok
menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan
suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri.
Penghitungan suatu koloni dapat dilakukan dengan metode pour plate (hitung
cawan). Untuk mempermudah penghitungan jumlah koloni bakteri digunakan alat
yang biasa disebut Colony Counter. Pada alat Colony Counter, penghitungan
jumlah koloni bakteri dipermudah dengan adanya counter electronic. Dengan
adanya counter tersebut peneliti tinggal menandai koloni bakteri yang dihitung
dengan menggunakan pen yang terhubung dengan counter.
BAB
VII
KESIMPULAN
*
Jumlah
sel mikroba yang tumbuh dalam suatu cawan sangat bergantug pada jumlah generasi
yang ada da waktu generasi bakteri tertentu, sehingga pengamat harus megetahui
waktu generasi bakteri yang ia biakan agar dapat memprediksi jumlah sel bakteri
yang baik
*
Pertumbuhan
diartikan sebagai penambahn atau dapat dihubungkan dengan penambahan ukuran,
jumlah bobot, massa, dan banyak parameter lainnya dari suatu bentuk hidup.
*
Fase-fase
pertumbuhan bakteri
- Fase
adaptasi
- Fase
pertumbuhan logaritmik
- Fase
pertumbuhan awal
- Fase
pertumbuhan tetap
- Fase menuju
kematian
- Fase
kematian
*
Factor
yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
- Suhu
- Bahan bentuk
gas
- Tekanan
osmotic
- Pengeringan
- Keadaan
ektim dingin
- Efek ion
- Efek radiasi
*
Syarat
perhitungan bakteri
- Jumlah
koloni yang akan dihitung harus dapat dihitung
- Jumlah
koloni antara 30-300
- Melihat
jumlah pengenceran karena semakin tinggi pengnceran maka sedikit jumlah mikroba
sehingga jumlah koloni dapat dihitung
DAFTAR
PUSTAKA
makasih infonya
BalasHapus